- Kerugian Rp 200 Juta
Pelaku berjumlah tiga orang membawa kabur tas berisi uang Rp 200 juta lebih, serta sejumlah perhiasan berupa gelang dan cincin emas.
Sekitar pukul 00.30 itu, korban bangun dari tidur hendak buang air kecil. Tapi begitu membuka pintu kamar, tiga orang tak dikenal sudah ada di depannya. Salah seorang pelaku memukul kepalanya dengan linggis dan memintanya untuk masuk lagi ke kamar dan menyerahkan uang dan perhiasan.
Di dalam kamar, korban diancam untuk tidak melawan, kalau ingin keluarganya selamat. ''Daripada anak dan istri ikut jadi korban, tas berisi uang dan beberapa gram perhiasan emas diserahkan. Tas berisi Rp 200 juta lebih,'' tutur Kuwadi ketika ditemui di rumahnya kemarin.
Selain dipukul, ungkapnya, mulutnya diplester dengan lakban. Kedua tangannya diikat. Istrinya, Lestari (30) dan anaknya Putri (10) yang sekamar, juga diikat dengan tali sepatu. Bahkan istrinya yang ketakutan sampai pingsan.
''Ciri-ciri wajahnya saya tidak begitu hafal. Satu dari tiga orang yang masuk wajahnya ditutupi dengan kain. Setelah mengambil tas berisi uang, pelaku langsung kabur,'' jelasnya.
Uang yang disikat pencuri merupakan uang hasil penjualan sembako dan barang dagangan pada hari Sabtu dan Minggu. Biasanya uang hasil jualan, oleh korban disetor ke bank setelah tokonya tutup pada sore hari. Kebetulan hari Sabtu dan Minggu, bank tutup, uang disimpan di lemari kamarnya.
Setelah pelaku meninggalkan rumahnya, selang setengah jam kemudian, istri korban yang pingsan sadar dan bisa melepaskan ikatan di tangannya.
Ia pun langsung membuka plester di mulut suaminya dan tangan yang terikat tali. Anaknya yang tangannya diikat dengan tali sepatu juga bisa dilepas.
''Begitu bisa lepas, saya langsung telepon ke Polsek Tambak.'' (G23-29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar