Februari 21, 2010

Diprotes gara-gara Singgung Wanita Perokok



Berita Utama
22 Februari 2010
JAKARTA- Mario Teguh, motivator yang kerap memberikan motivasi lewat layar kaca diprotes di dunia maya. Gara-garanya, di akun Twitter yang di-posting di Mario Teguh Open Forum No. 6 (#MTOF 6), Sabtu (20/2) malam, dia menulis bahwa perempuan yang suka dugem dan perokok tidak layak dinikahi.

Langsung saja Mario dihujani kecaman.
”Kok Mario Teguh kayak ABG labil ya?” demikian sindir salah satu pengguna Twitter, Minggu (21/2).
”Super cupu (culun punya),” tulis yang lainnya.

Menanggapi berbagai protes itu, Mario Teguh akhirnya memutuskan menutup akun Twitter-nya. Dia juga meminta maaf atas tulisannya yang menyinggung gender tersebut. Mario mengaku dirinya adalah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam masalah itu.

”Saya dengan sangat tulus memohon maaf dan merasa sedih menyaksikan mereka yang menjadi tujuan dari pelayanan kami menjadi tidak damai oleh cara-cara kami,” tulis Mario di Facebook-nya berjudul ’Klarifikasi Penutupan Twitter Account Mario Teguh MTGW’’, kemarin.
Ia menjelaskan, #MTOF 6 adalah diskusi yang menasihati para perempuan agar tidak mempersulit masa depan serta kehidupan pribadi dan pernikahan mereka.

”Mohon ditaruh konteks no. 6 sebagai semangat dan niat dari tweet #MTOF 6, sebagai berikut: ”Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok dan kadang mabuk, tidak mungkin direncanakan jadi istri,” jelasnya.
Setelah menyampaikan permintaan maaf, Mario Teguh justru mendapat empati dari ribuan pendukungnya.

Dalam waktu sekitar 2 jam, 1.567 pengguna akun Facebook memberikan dukungan kepadanya.
Komentar yang ditulis pun beragam. Ada yang sekadar memberi semangat, ada pula yang malah menyayangkan langkah Mario Teguh menghapus akun Twitter-nya.

Di sisi lain, peneliti studi gender LIPI Jaleswari Pramodhawardani menilai pernyataan Mario Teguh tentang wanita perokok merupakan tindakan gegabah. ”Apa hubungannya perempuan yang tak layak dinikahi dengan perokok dan suka dugem? Nggak ada hubungannya. Mario Teguh terlalu gegabah mengatakan seperti itu,” ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, selama ini publik sudah menilai sosok Mario sebagai motivator ulung yang selalu menempatkan orang lain dalam kerangka positive thinking. (dtc-65)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar