Februari 26, 2010
Ical Inginkan Proses Hukum Singgung Century di Rakernas Golkar
Berita Utama
27 Februari 2010
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan sikapnya terkait bailout Rp 6,7 triliun ke Bank Century. Ical meminta penyelesaian kasus tersebut diserahkan ke proses hukum.
”Biarlah masalah ini terselesaikan lewat langkah hukum yang tidak lagi dicampuri politik,” ujarnya dalam sambutan pembukaan Rakernas I Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/2) malam.
Ical mengatakan, sikap Partai Golkar di Pansus Century menjadi sorotan luas masyarakat. Dia berterima kasih kepada kadernya di pansus yang bekerja sesuai prinsip mengungkap kebenaran. Dia menyatakan, apa yang dilakukan kadernya menjadi trendsetter. ”Partai kita menjadi penentu dalam soal ini,” kata Ical yang mengenakan jaket Golkar warna kuning.
Pernyataannya disambut meriah peserta rakernas, termasuk utusan 33 DPD I Partai Golkar se-Inndonesia. Tampak hadir dalam pembukaan acara, para pengurus teras dan tokoh senior partai berlambang pohon beringin itu seperti Akbar Tandjung, Agung Laksono, dan Theo L Sambuaga. Rakernas akan berlangsung hingga 28 Februari 2010.
Di sisi lain, Ical meminta kadernya tidak terpaku pada isu politik yang berseliweran di sekitar kasus Bank Century. Kader Golkar diminta tidak melupakan target pemenangan Pemilu 2014. ”(Ingat pula) Kapan kita melihat ke depan, kapan harus bergandengan tangan dengan partai lainnya. Jangan tergoda pada gemerlap sesaat. Target kita 2014,” ujarnya.
Menurut dia, bukan hanya kasus bailout Century, koalisi, dan reshuffle kabinet saja yang harus dibahas. Isu-isu strategis lainnya seperti rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama, krisis listrik, ketahanan pangan, energi, serta banyaknya bencana juga harus diperhatikan. ”Terhadap semua itu Golkar harus mampu memberi pendapat serta solusi praktis di parlemen dan di luar parlemen. Kader Golkar harus memberi arti dan memberi warna sendiri sehingga masyarakat melihat Golkar bukan partai masa lalu, tapi partai yang membawa harapan baru bagi masa depan Indonesia,” tandasnya.
Ketua Steering Committee Rakernas, Samsul Bahri menjelaskan, situasi politik menjelang hasil akhir Pansus Century akan menjadi sorotan dalam rakernas. Meskipun tidak diagendakan secara khusus, salah satu yang akan dibahas adalah posisi koalisi dan sikap partai terhadap pemerintahan.
”Di Komisi Kebijakan Partai akan dibahas hal-hal eksternal partai,” ujar Samsul. Menurutnya, bukan tidak mungkin rekomendasi terkait posisi partai di koalisi dan sikap partai terhadap pemerintahan akan dikeluarkan dalam rakernas.
”Kalau daerah-daerah menginginkan itu, bisa saja ada rekomendasi mengenai posisi koalisi dan sikap partai terhadap pemerintahan,” ujar wasekjen Bidang Organisasi DPP Partai Golkar itu. (dtc-65)
27 Februari 2010
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan sikapnya terkait bailout Rp 6,7 triliun ke Bank Century. Ical meminta penyelesaian kasus tersebut diserahkan ke proses hukum.
”Biarlah masalah ini terselesaikan lewat langkah hukum yang tidak lagi dicampuri politik,” ujarnya dalam sambutan pembukaan Rakernas I Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/2) malam.
Ical mengatakan, sikap Partai Golkar di Pansus Century menjadi sorotan luas masyarakat. Dia berterima kasih kepada kadernya di pansus yang bekerja sesuai prinsip mengungkap kebenaran. Dia menyatakan, apa yang dilakukan kadernya menjadi trendsetter. ”Partai kita menjadi penentu dalam soal ini,” kata Ical yang mengenakan jaket Golkar warna kuning.
Pernyataannya disambut meriah peserta rakernas, termasuk utusan 33 DPD I Partai Golkar se-Inndonesia. Tampak hadir dalam pembukaan acara, para pengurus teras dan tokoh senior partai berlambang pohon beringin itu seperti Akbar Tandjung, Agung Laksono, dan Theo L Sambuaga. Rakernas akan berlangsung hingga 28 Februari 2010.
Di sisi lain, Ical meminta kadernya tidak terpaku pada isu politik yang berseliweran di sekitar kasus Bank Century. Kader Golkar diminta tidak melupakan target pemenangan Pemilu 2014. ”(Ingat pula) Kapan kita melihat ke depan, kapan harus bergandengan tangan dengan partai lainnya. Jangan tergoda pada gemerlap sesaat. Target kita 2014,” ujarnya.
Menurut dia, bukan hanya kasus bailout Century, koalisi, dan reshuffle kabinet saja yang harus dibahas. Isu-isu strategis lainnya seperti rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama, krisis listrik, ketahanan pangan, energi, serta banyaknya bencana juga harus diperhatikan. ”Terhadap semua itu Golkar harus mampu memberi pendapat serta solusi praktis di parlemen dan di luar parlemen. Kader Golkar harus memberi arti dan memberi warna sendiri sehingga masyarakat melihat Golkar bukan partai masa lalu, tapi partai yang membawa harapan baru bagi masa depan Indonesia,” tandasnya.
Ketua Steering Committee Rakernas, Samsul Bahri menjelaskan, situasi politik menjelang hasil akhir Pansus Century akan menjadi sorotan dalam rakernas. Meskipun tidak diagendakan secara khusus, salah satu yang akan dibahas adalah posisi koalisi dan sikap partai terhadap pemerintahan.
”Di Komisi Kebijakan Partai akan dibahas hal-hal eksternal partai,” ujar Samsul. Menurutnya, bukan tidak mungkin rekomendasi terkait posisi partai di koalisi dan sikap partai terhadap pemerintahan akan dikeluarkan dalam rakernas.
”Kalau daerah-daerah menginginkan itu, bisa saja ada rekomendasi mengenai posisi koalisi dan sikap partai terhadap pemerintahan,” ujar wasekjen Bidang Organisasi DPP Partai Golkar itu. (dtc-65)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar