Februari 28, 2010

Efisiensi Produksi, Dorong Batik Tembus Pasar Global


BANJARNEGARA- Perkembangan produk kerajinan batik asli Kabupaten Banjarnegara, Batik Gumelem, tak lepas dari permasalahan efisiensi produksi. Jika efisiensi produksi dioptimalkan, batik Gumelem diyakini akan lebih mudah menembus pasar global.

Ketua Program Hibah Kemitraan Batik Gumelem dari Politeknik Negeri Semarang Suparni Setyowati Rahayu mengatakan, salah satu efisiensi dalam produksi batik yaitu dengan penggunaan pewarna alami. “Efisiensi semacam itu akan mampu memicu batik Gumelem menembus pasar global,” ungkap Suparni dalam kunjungannya ke usaha kecil menengah (UKM) Batik Gumelem Susukan, baru-baru ini.

Pemakaian bahan bakar diungkapkan juga harus terukur. Selain itu juga penangkap lilin atau malam, alat pencampur pewarna standar, serta tungku dan bak pelorodan yang hemat energi. Menurutnya, beberapa hal penting itu belum tampak di UKM Batik Gumelem.

Batik Gumelem memiliki kekhasan tersendiri dibanding batik daerah lain. Kunjungan yang dilakukan untuk menjalin kemitraan dengan Pemkab Banjarnegara dalam menerapkan teknologi produksi UKM batik Gumelem.
Selama tiga tahun ke depan, pihaknya akan mengawal efisiensi produksi tersebut melalui Program Hibah Kemitraan.

”Kami akan mencoba membenahi aspek produksi, manajemen, sumber daya manusia, sarana prasarana dan finansial perajin Batik Gumelem. Tahun pertama, target kami menekan keluaran bukan produk di bawah 5 persen dari total biaya produksi, serta 30 persen produk batik akan menggunakan ecolabelling,” lanjutnya.

Menanggapi rencana program kemitraan itu, Bupati Djasri menyatakan dukungannya, selama program itu bermanfaat bagi Kabupaten Banjarnegara. Program tersebut menjadi langkah nyata mewujudkan produksi ramah lingkungan. (K33-47)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar