Februari 18, 2010

Terus Memegang Prinsip Pendiri Suara Merdeka Resepsi HUT Ke-60


Berita Utama
19 Februari 2010
Terus Memegang Prinsip Pendiri Suara Merdeka
Resepsi HUT Ke-60
DI usia ke-60, Suara Merdeka kian memantapkan posisinya. Sebagai media yang telah bertahan tiga generasi, budaya perusahaan menjadi keniscayaan yang bisa memberi makna.

Komisaris Utama Suara Merdeka Ir Budi Santoso mengatakan, bisnis media bukan hanya sebuah industri, tapi juga institusi yang menaungi keluarga, pengasuh, masyarakat, bangsa, dan negara.

Prinsip yang diteladani dari pendiri koran tersebut, H Hetami, dipegang betul agar benar-benar bisa memberi makna. Dengan menjadi perusahaan keluarga yang profesional nantinya akan menciptakan budaya perusahaan (corporate culture).

”Budaya ini menjadi landasan untuk bisa menciptakan ruang silaturahmi tanpa meninggalkan profesionalisme perusahaan media,” katanya dalam resepsi HUT ke-60 SM, semalam.

Acara di Krakatau Grand Ballroom Hotel Horison Semarang itu dihadiri Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kapolda Irjen Alex Bambang Riatmodjo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Budiman, Ketua Hipmi Erwin Aksa, seluruh keluarga besar Ir Budi Santoso, Kukrit Suryo Wicaksono, Sara Ariana Fiestri, dan Rizki Adi Wirastomo, serta ratusan tamu undangan dari berbagai kalangan.

Dari deretan tamu undangan tampak pula wartawan senior Rosihan Anwar dan mantan Menteri Penerangan masa Orde Baru H Harmoko.
Rosihan Anwar yang didapuk memberi kesan terhadap Suara Merdeka seakan menyampaikan kesaksian perihal perjalanan koran perekat komunitas Jawa Tengah ini selama 60 tahun.

Rosihan yang kini berusia 88 tahun menyebutkan, perjalanan bisnis koran keluarga hingga tiga generasi merupakan suatu hal luar biasa. Tidak seperti koran yang sama-sama terbit semasanya, kini sudah mati semua. ”Insya Allah, Suara Merdeka akan mampu melewati badai yang akan datang,” katanya.

Sementara, Harmoko menilai Suara Merdeka bisa memiliki peran untuk mengembangkan slogan yang didengungkan Gubernur Bibit Waluyo: Bali Ndesa Mbangun Desa. Harmoko menyebut koran ini harus bisa meng-kota-kan desa dan men-desa-kan kota. Maksudnya, percepatan penerimaan informasi bisa memiliki peran positif.

Koran memiliki peran untuk membantu pemberantasan buta huruf yang saat ini memang masih tinggi.
Apabila ini tercapai maka pembaca media pun akan bertambah. Selain itu warnet-warnet diharapkan bisa menjamur di berbagai daerah. Ini juga bisa menjadi percepatan penerimaan informasi.

”Liberalisasi yang berkembang telah menjadikan semangat gotong royong hilang. Kami berharap Suara Merdeka bisa berperan sesuai slogannya, Perekat Komunitas Jawa Tengah,” katanya.

Idol Divo

Yap, spektakuler, megah dan penuh warna. Itulah kesan yang bisa ditangkap di arena ballroom hotel yang luas. Beragam hiburan ditampilkan dalam malam resepsi HUT, semalam.
Suasana semakin bertambah meriah dengan panduan MC Farhan dan Indy Barends. Akhirnya bintang yang ditunggu-tunggu itu tampil juga. Idol Divo, kwartet jebolan Indonesian Idol yang terdiri atas Delon, Mike, Judika, dan Lucky berhasil mengaduk-aduk emosi para tamu dengan kualitas vokalnya yang prima.

Mereka menyanyikan sejumlah lagu, diantaranya ”Hero”, ”My Way”, ”Unbreak My Heart”, dan ”Roman Picisan” dengan diiringi alunan orkestrasi indah dari Surya Vista Orchestra.
Orkestra yang dipimpin Paulus Suryo dan tampil menyertakan 80 pemain musik ini juga berkolaborasi apik dengan Surya Vista Singer dan Bud ‘N Friends.

Budi Santoso yang juga merayakan ulang tahunnya ke-62 menampilkan kelihaian memetik gitar dan olah suaranya dengan lagu berjudul ”The Young Ones”. Sebelumnya di awal pertunjukan, sebuah performa tarian Pesona Jawa Tengah berhasil tampil atraktif.
Tak lupa, kelompok teater tari yang beranggotakan lima orang perempuan, Sahita, asal Solo menjadi bagian dari pembuka acara.
Sahita memainkan operet yang mengupas perjalanan sekilas kepemimpinan Suara Merdeka mulai didirikan oleh H Hetami, dibangun oleh Budi Santoso, dan akan diteruskan ke generasi selanjutnya, Kukrit Suryo Wicaksono.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada biro iklan dan agensi terbaik dari Jakarta dan wilayah Jateng oleh Pemimpin Umum Suara Merdeka Kukrit Suryo Wicaksono.
Bahkan enam biro iklan dan agensi yang masuk kategori ”Berkembang” turut mendapatkan apresiasi dari koran terbesar di Jateng ini. (Moh Anhar, Modesta Fiska, Sutomo, Leonardo Agung-62)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar